Pembelajaran online – Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Apa kabar sobat guru sekalian? Sebagaimana informasi dari pmerintah bahwa kegiatan belajar dari rumah diperpanjang sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan untuk memupus mata rantai penyebaran covid 19 sehingga teman-teman harus kreatif dalam melakukan pembelajaran online agar peserta didik tidak merasa jenuh. Semoga pandemik ini segera berakhir dan kita bisa melakukan pembelajaran tatap muka secara langsung di dalam kelas.
Kali ini Admin pena akan membagikan tips atau cara mengajar secara online.
A. Merancang Cara Penyampaian Materi Pembelajaran Online
Setelah guru melihat materi apa yang akan diajarkan kepada peserta didik, guru juga harus merancang materi ini cocoknya diberikan kepada peserta didik dalam jarak jauh itu seperti apa. Misalnya, materi IPS atau PPkn cukup hanya dengan dibaca, selesai atau misalnya cukup hanya diberikan soal lalu mereka mencari jawaban lewat google untuk menambah pengetahuan, oke selesai. atau bisa juga lewat aplikasi, akan tetapi tidak semua kelas atau jenjang pendidikan bisa menggunakan aplikasi. Ada yang terkendala karena masalah jaringan, masalah tidak punya gadget, masalah tidak punya kuota maupun kemampuan dalam penggunaan aplikasi.
Pada akhirnya jika menggunakan aplikasi seperti google classroom, edmodo dan ruang guru pasti akan merepotkan orang tuanya. karena belum tentu anaknya bisa dan belum tentu juga orang tuanya bisa. Mungkin kalau peserta didik jenjang SMA mungkin sudah agak bisa menggunakan aplikasi.
tapi lain lagi kalau materinya perlu dijelaskan, contohnya matematika, IPA. contoh materi tentang luas bangun datar. materi tersebut tentunya harus dijelaskan. salah satu cara yang dapat mudah yang orang tua dan anak mungkin bisa, yaitu lewat video. Jadi mengupload video di youtube itu bukan sekedar gaya-gayaan tetapi merupakan ikhtiar kita agar peserta didik bisa memahami materi yang diajarkan.
Video yang dibuat pun tidak perlu durasi yang lama, yang penting singkat padat dan jelas sampai kepada inti materi dengan tambahan sedikit animasi atau editing agar terlihat menarik.
B. Menilai Tugas Peserta Didik
Ketika kita memberikan tugas kepada anak jangan sampai hanya kepada sebatas memberikan saja. Selain perlu dijelaskan, tetap harus diadakan penilaian. Kadang ada guru yang cuma mengatakan “kerjakan LKS dari halaman sekian sampai sekian, nanti dikumpulkan ketika sudah masuk sekolah” akibatnya muncul pemikiran di benak peserta didik ” ah ngapain dikerjain, paling kalau masuk juga nanti gak bakalan diperiksa” sehingga walaupun belajar online dengan segala keterbatasan kita harus tetap meakukan penilaian terhadap tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik walaupun dengan segala keterbatasan agar pembelajaran lebih bermakna.
Salah satu teknik penilaian yang paling mudah dan sederhana adalah melalui whatsapp. Kita memberikan tugas kepada peserta didik, kemudian hasil penilaian difoto kemudian dikirim ke whatsapp peserta didik karena zaman sekarang sudah canggih yak dan hampir semua orang sudah mempunyai aplikasi whatsapp di gadget masing-masing. Ternyata dengan cara ini cukup efektif. Peserta didik jadi semangat karena pasti dinilai, orang tua juga gak mau kan asal-asalan pas dinilai hasilnya jelek pasti mereka juga akan memberikan yang terbaik. Ingat, memberikan yang terbaik itu bukan artinya tugas peserta didik dikerjakan oleh orang tua akan tetapi hanya memberikan bimbingan buat anaknya.
Metode penialian dengan menggunakan whatsapp hanyalah satu contoh. Masih banyak media lain yang bisa dipakai, ada messenger facebook yang bisa dipakai malah bisa diakses secara gratis.
C. Melakukan Refleksi Pembelajaran
Apa itu refleksi pembelajaran? Kegiatan yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran untuk menilai apa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Contoh kegiatan refleksi yang bisa dilakukan dengan cara :
- Memberikan pertanyaan misalnya, materi apa yang tidak dimengerti, belajar online itu bagaiamana, harapan kedepannya bagaimana?
- Memberikan materi yang mencakup rangkuman semua materi yang telah dipelajari selama satu minggu.
Dari hasil refleksi tersebut, kita bisa menyimpulkan apakah peserta didik memahami. Kalau misalnya hasil belajar lebih dari 75% artinya tujuan pembelajaran berhasil sehingga yang 25%, kita bisa menganggapa kalau mungkin anaknya mmenag kurang paham belajar online atau di rumah tidak ada yang bantuin. Ingat dalam pembelajaran online, kita jangan sampai menuntut untuk ketercapaian kurikulum tapi tetap memberikan pelajaran yang bermakna bagi peserta didik. kalau bisa mencapai kurikulum alhamdulillah, kalau tidak bisa mencapai tidak apa-apa. Harap maklum bahwa kita sedang melakukan pembelajaran online yang notabene waktunya mendadak dan dipaksa oleh keadaan. Kita keterbatasan dengan jarak yang jauh, dibatasi dengan dua buah handphone yang jaraknya jauh.
Perlu kita ingat bahwa pemerintah sendiri mengimbau agar guru jangan menuntut ketecapaian kurikulum tetapi memberikan tugas yang dapat menghasilkan kecakapan anak dalam penyelesaian keterampilan hidup. Baik tugas cara mencuci tangan yang benar, etika bersin yang benar dan lain-lain. Kecakapan seperti itu sebaiknya diselipkan ditengah-tengah materi inti sehingga pembelajaran tetap bermakna, ketercapaian kurikulum juga dapat dicapai dan yang lebih utama, peserta didik dapat tetap senang dan tetap belajar dengan enjoy tanpa merasa terbebani.
Jangan lupa hal utama yang perlu diingat demi kesuksesan pembelajaran jarak jauh, yaitu kerjasama antara orang tua, guru dan siswa tenutunya. Pembelajaran jarak jauh ini jangan dianggap sebagai beban bagi semua pihak. Guru harus menyadari bahwa yang ada dirumah peserta didik adalah orang tua, bukan guru jadi jangan memaksakan orang tua menjadi guru di rumah.
Salam Penaguru.