Cara Menentukan KKM Kurikulum 2013 Revisi 2018

KKM Kurikulum 2013 Revisi 2018 – Kriteria Ketuntasan Minimal atau yang akrab kita sebut dengan KKM adalah kriteria minimum untuk menyatakan bahwa seorang peserta didik telah mencapai ketuntasan pembelajaran. KKM ini disusun dan ditetapkan tiap awal tahun ajaran berlangsung oleh seluruh dewan guru di setiap satuan pendidikan.

Perumusan KKM wajib memperhatikan tiga aspek penting yaitu karakter peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung) terhadap proses pencapaian kompetensi.

Penentuan KKM Kurikulum 2013 Revisi 2018

Perumusan KKM tiap mata pelajaran pada satuan pendidikan dapat dilaksanakan melalui prosedur berikut:

1. Mengkalkulasikan jumlah kompetensi dasar setiap mata pelajaran pada masing-masing tingkatan kelas dalam satu tahun pelajaran.

2. Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan dengan memperhatikan aspek-aspek berikut.

  • Karakteristik Peserta Didik (Intake)
    Karakteristik masing-masing peserta didik dapat ditentukan dengan mengamati nilai rata-rata rapor atau nilai ujian pada semester-semester sebelumnya. Misalnya, untuk tingkatan kelas VII dapat ditentukan dari nilai rata-rata rapor SD atau nilai ujian sekolah SD. Untuk peserta didik tingkat VIII, bisa ditentukan dari nilai-nilai rapor pada waktu kelas VII.
  • Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
    Tingkat kesulitan dari masing-masing mata pelajaran yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran melalui diskusi MGMP tingkat sekolah dengan memperhatikan analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD dan perlu tidaknya pengetahuan prasayarat.
Baca juga :  Modul Pembelajaran Daring IPS Kelas 7 8 9 Berbasis Aktivitas Semester Genap SMP

Contoh Kriteria dan Skala Penilaian Penetapan KKM

Skala penilaian perlu di setujui oleh tiap guru bidang studi agar lebih mudah dalam membuat analisis KD.

KKM Kurikulum 2013 Revisi 2018
Kriteria dan Skala Penilaian Penetapan KKM

3. Menentukan KKM dan KD melalui rumus berikut.

Menentukan KKM dan KD
Menentukan KKM dan KD

Apabila bobot tiap aspek bernilai sama, maka nilai KKM dan KD tersebut adalah

Menentukan KKM dan KD
Menentukan KKM dan KD

Dalam menetapkan nilai KKM dan KD, pendidik maupu satuan pendidikan dapat memberikan bobot yang berbeda untuk masing-masik aspek.

Kriteria Penskoran KKM Kurikulum 2013 Revisi 2018
Kriteria Penskoran KKM Kurikulum 2013 Revisi 2018

Apabila KD memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang maka nilai KKM-nya adalah:

Kriteria Penskoran KKM Kurikulum 2013 Revisi 2018
Nilai KKM Kurikulum 2013 Revisi 2018

Nilai KKM merupakan angka bulat sehingga dibulatkan menjadi 67.

4. Menentukan KKM tiap bidang studi melalui rumus :

Rumus Penentuan KKM Kurikulum 2013 Revisi 2018
Rumus Penentuan KKM Kurikulum 2013 Revisi 2018

Model kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Model KKM yang umum dipakai terdiri dari dua model, yaitu model satu KKM dan model lebih dari satu KKM. Masing-masing satuan pendidikan dapat memilih salah satu diantaranya.

Model Satu KKM

Model satu KKM artinya satuan pendidikan hanya menggunakan satu KKM untuk semua bidang studi sehingga biasa juga disebut dengan KKM tunggal. Nilai KKM ini dapat diperoleh dengan memilih KKM terendah, rata-rata, atau modus dari seluruh KKM bidang studi.

Jadi proses penetapan KKM tunggal ini dilakukan setelah semua guru bidang studi membuat KKM untuk bidang studinya masing-masing.

Bagi satuan pendidikan yang menggunakan KKM tunggal untuk semua bidang studi, interval nilai dan predikat juga dapat menggunakan satu ukuran. Contohnya seperti gambar berikut.
Gambar

Model Lebih dari Satu KKM

Apabila menerapkan KKM model ini, satuan pendidikan dapat memiliki KKM yang berbeda antar bidang studi. Misalnya KKM IPA (62), Matematika (64), Bahasa Indonesia (80) dan seterusnya.

Baca juga :  Cara Mudah Import Soal MS Word Ke dalam Google Form Tanpa Copy Paste | Daring 2020

Selain itu, KKM juga dapat ditentukan berdasarkan rumpun bidang studi (kelompok bidang studi). Misalnya rumpun MIPA memiliki KKM 68, rumpun Bahasa memiliki KKM 75, dan seterusnya.

Resiko dari penggunaan lebih dari satu KKM yaitu munculnya interval nilai dan predikat yang berbeda-beda yang dapat digambarkan sebagai berikut:

  • KKM bidang studi Bahasa Indonesia (75)
    Jika KKM nya 75 maka batas nilai C atau predikat Cukup adalah 75, di bawah nilai 75 mendapat predikat Kurang. Sedangkan nilai predikat di atasanya, Baik dan Sangat Baik ditentukan dengan cara :

    (Nilai maksimum – Nilai KKM) : 3 = (100-75) :3 = 8.3

    Maka didapatlah panjang interval 8 atau 9, sehingga interval nilai dan predikat untuk KKM 75 bisa digambarkan melalui table berikut:

    Interval Nilai dan Predikat Untuk Nilai KKM 75
    Interval Nilai dan Predikat Untuk Nilai KKM 75
  • KKM bidang studi matematika (60)
    Jika KKM nya 60, maka batas nilai C atau Cukup adalah 60, kurang dari itu mendapat predikat Kurang. Maka panjang interval nilai untuk menentukan predikat Baik dan Sangat baik menurut rumus berikut:
(Nilai maksimum – Nilai KKM) : 3 = (100-60) :3 = 13,3

Maka didapat panjang interval untuk setiap predikat 13 atau 14, sehingga hasilnya dapat digambarkan melalui table berikut:

Interval Nilai dan Predikat Untuk Nilai KKM 60
Interval Nilai dan Predikat Untuk Nilai KKM 60

Begitupun apabila memiliki KKM dengan nilai yang lain, cara penentuan interval nilai dengan menggunakan rumus yang sama.

Demikian informasi yang dapat admin paparkan mengenai KKM kurikulum 2013. Semoga bermanfaat dan membantu kita semua dalam proses penentuan KKM di satuan pendidikan masing-masing. Terima kasih telah mampir di website kami. Salam pena.