Explanation text about bullying – Halo sahabat PenaGuru, kali ini kita akan membahas contoh explanation text yang berkaitan dengan salah satu fenomena sosial yaitu bullying. Sebelumnya kita pernah membahas explanation text about tsunami yang merupakan contoh fenomena alam.
Fenomena bullying ini kian marak terjadi seiring dengan perkembangan teknologi. Hal ini dikenal dengan cyberbullying, olehnya itu kita harus mengedukasi anak-anak sejak dini tentang bahaya laten bullying ini.
Melalui contoh explanation text about bullying ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang bullying dan dampaknya terhadap psikologis anak.
Explanation Text About Bullying
What is Bullying
The Kemenpppa website reports that bullying (known as “oppression/uplift” in Indonesian) is any form of oppression or violence intentionally committed by a person or a group of people who are stronger or more powerful than another person. carried out with the aim of injuring and carried out intentionally.
There are many definitions of bullying, especially those that occur in other contexts such as at home, at work, in society or in virtual communities. But in this case it is limited within the framework of school bullying or school bullying. Riauskina, Djuwita, and Soesetio (2005) define school bullying as aggressive behavior repeatedly engaged in by a person or group of students with power against other weaker students with the aim of hurting that person.
Cases of bullying, which are common in the educational world in Indonesia, are of increasing concern. The results of a 2014 study by the National Consortium for the Development of Character Schools stated that almost every school in Indonesia had incidents of bullying, although it was only verbal and psychological/mental bullying. Cases of seniors bullying young people keep popping up.
The statistics of cases of child complaints in the education sector from January 2011 to August 2014 are as follows: in 2011 there were 61 cases, in 2012 there were 130 cases, in 2013 there were 91 cases, in 2014 there were 87 cases.
Bullying can be divided into 6 categories:
Direct physical contact.
Hitting, pushing, biting, grabbing, kicking, locking in, pinching, scratching also includes blackmailing and damaging someone else’s property.
Direct verbal contact.
Threaten, demean, demean, harass, abuse, sarcasm, put down, criticize, intimidate, abuse, gossip.
Direct non-verbal behavior.
Sarcastic looks, tongue sticking out, condescending, mocking or threatening facial expressions; usually accompanied by physical or verbal bullying.
Indirect non-verbal behavior.
Silencing someone, manipulating a friendship into breaking, intentional ostracism or ignoring, sending anonymous letters.
Cyber bullying
Harming others via electronic media (video recording of intimidation, defamation through social media)
Sexual harassment.
Sometimes harassment is categorized as physical or verbal aggression.
Effects of Bullying
The effects of bullying can threaten everyone involved, both children who are being bullied, children who are being bullied, children who are witnessing bullying, even schools with bullying problems as a whole.
Bullying can have a negative impact on children’s physical and mental health. In severe cases bullying can be a trigger for deadly acts like suicide etc. The effects of bullying are:
a. impact on victims.
- Depression and anger
- low attendance and low school performance of the students,
- The decline in students’ intelligence (IQ) test scores and analytical skills.
b. effect on perpetrators.
Perpetrators have high self-confidence with high self-esteem, tend to be aggressive with violent behavior, are typical of people with a strong character, irritability and impulsiveness, low frustration tolerance. Has a strong need to dominate others and lacks empathy for his goals.
Through bullying, the bully assumes that he has power over the situation. If this bullying behavior is allowed to continue without intervention, it can lead to the formation of other behaviors in the form of violence against children and other criminal behavior.
c. Effects on other students who witnessed bullying (bystanders).
If bullying goes unanswered, other students in the audience may assume that bullying is socially acceptable behavior.
In these conditions some students may join the bullies fearing they will be the next target and others may just sit around doing nothing and at worst they may feel there is no reason to stop them.
Terjemahan Explanation Text About Bullying
Bullying adalah
Dilansir dari laman Kemenpppa, Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Terdapat banyak definisi mengenai bullying, terutama yang terjadi dalam konteks lain seperti di rumah, tempat kerja, masyarakat, komunitas virtual. Namun dalam hal ini dibatasi dalam konteks school bullying atau bullying di sekolah. Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005) mendefinisikan school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
Kasus bullying yang kerap terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia kian memprihatinkan. Hasil kajian Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter tahun 2014 menyebutkan, hampir setiap sekolah di Indonesia ada kasus bullying, meski hanya bullying verbal dan psikologis/mental. Kasus-kasus senior menggencet junior terus bermunculan.
Statistik kasus pengaduan anak di sektor pendidikan dari Januari 2011 hingga Agustus 2014 tergambar sbb: Tahun 2011 terdapat 61, tahun 2012 terdapat 130 kasus, tahun 2013 terdapat 91 kasus, tahun 2014 terdapat 87 kasus.
Bullying dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori:
Kontak fisik langsung.
Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki orang lain.
Kontak verbal langsung.
Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put- downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip.
Perilaku non-verbal langsung.
Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal.
Perilaku non-verbal tidak langsung.
Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.
Cyber Bullying
Cyberbullying adalah tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik (Rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media social)
Pelecehan seksual
Kadang tindakan pelecehan dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal.
Dampak Bullying
Dampak bullying dapat mengancam setiap pihak yang terlibat, baik anak- anak yang di-bully, anak-anak yang mem-bully, anak-anak yang menyaksikan bullying, bahkan sekolah dengan isu bullying secara keseluruhan.
Bullying dapat membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik maupun mental anak. Pada kasus yang berat, bullying dapat menjadi pemicu tindakan yang fatal, seperti bunuh diri dan sebagainya. Dampak dari bullying adalah:
a. Dampak bagi korban.
- Depresi dan marah
- rendahnya tingkat kehadiran dan rendahnya prestasi akademik siswa,
- Menurunnya skor tes kecerdasan (IQ) dan kemampuan analisis siswa.
b. Dampak bagi pelaku.
Pelaku memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula, cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan, tipikal orang berwatak keras, mudah marah dan impulsif, toleransi yang rendah terhadap frustasi. Memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang berempati terhadap targetnya.
Dengan melakukan bullying, pelaku akan beranggapan bahwa mereka memiliki kekuasaan terhadap keadaan. Jika dibiarkan terus menerus tanpa intervensi, perilaku bullying ini dapat menyebabkan terbentuknya perilaku lain berupa kekerasan terhadap anak dan perilaku kriminal lainnya.
c. Dampak bagi siswa lain yang menyaksikan bullying (bystanders).
Jika bullying dibiarkan tanpa tindak lanjut, maka para siswa lain yang menjadi penonton dapat berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima secara sosial.
Dalam kondisi ini, beberapa siswa mungkin akan bergabung dengan penindas karena takut menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin hanya akan diam saja tanpa melakukan apapun dan yang paling parah mereka merasa tidak perlu menghentikannya.
Demikian pembahasan terkait dengan bullying melalui contoh explanation text about bullying yang dapat kami berikan. Semoga bermanfaat.